Postingan

Sejarah Desa Kasmaran, Pagentan, Banjarnegara. Bagian 2 : Daftar Nama Kepala Desa Kasmaran.

Assalamualaikum wr wb. Kembali saya akan menjelaskan sejarah dari Desa Kasmaran, Kecamatan Pagentan, Banjarnegara. Kali ini saya membahas Kepala Desa Kasmaran dari awal sepeninggalan Mbah Suramenggala ( Kyai Semar ) hingga sekarang.   Kepala desa pada jaman dahulu disebut sebagai penatus. Berikut nama kepala Desa Kasmaran sepeninggalan Kyai Semar :  1. Mbah Salimah     Kepala Desa pertama sepeninggalan Kyai Semar yang merupakan kelahiran asli Desa Kasmaran. Pada masa pemerintahan Mbah Salimah jumlah KK pada masa itu masih sangat sedikit yaitu sekitar 70 kepala keluarga (KK). Mbah Salimah didampingi para sesepuh Desa antara lain Kyai Udagati, Kyai Untagelap, dan Kyai Brajalumut. Menurut cerita dan kepercayaan, konon para sesepuh tersebut memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh manusia biasa. Antara lain kemampuan Kyai Udagati yang dapat membelah dan memotong bambu hanya dengan tangan kosong tanpa menggunakan alat. Makam para sesepuh tersebut menurut cerita b...
Posting Komentar
Baca selengkapnya

Sejarah Desa Kasmaran, Pagentan, Banjarnegara

Gambar
  Desa Kasmaran Assalamualaikum w r.wb. Di artikel pertama saya saya akan menjelaskan sedikit asal usul dari Desa Kasmaran, Kecamatan Pagentan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Pada jaman dahulu ada rombongan pendatang dari Pekajangan ( Pekalongan ) bernama mbah Suramenggala, Kyai Purba, dan Kyai Bogor. Mbah Suramenggala sebagai pemimpin rombongan. Mbah Suramenggala ini dikenal dengan julukan Kyai Semar karena perawakan Mbah Suramenggala yang gemuk dan pendek mirip tokoh Semar dalam Pewayangan. Suatu hari Kyai Semar mengadakan pertemuan dengan rekan-rekannya. Pada pertemuan tersebut Kyai Semar mengajukan pertanyaan dan ajakan kepada rekan-rekannya. Kyai Semar mengajak untuk tetap tinggal di tempat yang sejuk dan memiliki pepohonan yang menambah keasrian dari daerah tersebut. Para peserta pun menyambut baik ajakan Kyai Semar yang sebenarnya mereka juga sudah jatuh cinta (gandrung) dengan daerah tersebut. Setelah rekan-rekan serombongan sepakat dan merasa senang dengan ajakan Kya...
3 komentar
Baca selengkapnya